Kamis, 10 Januari 2013

Matahari Masih Bersinar Terang

Rindu ini terkikis waktu
Menapaki jalan yg berliku
Merentang nasib yang masih kelabu
Entah sampai kapan mataku membiru

Lelah ku menanti
Hari datangnya mimpi
Sejenak terusik sepi
Tapi ku yakin hatiku fitri

Sejenak kicauan di atas terlintas dipikiranku saat mencoba menulis sebuah cerita baru. Cerita yang mungkin takkan pernah ku tulis lagi nanti. Tapi nampaknya keyakinanku berubah drastis saat ini. Ya, sosok bijak itu kembali membuatku bangkit dari tidurku yang rapuh. Mencoba mengumpulkan semangatku dan membuatku berpikir sendiri bahwa langkahku masih cukup panjang untuk membahagiakannya. 

Mungkin terlihat berlebihan, tapi matahari masih bersinar kan? Siang dan malam pun masih mau berbagi waktu membahagiakan makhluk bumi. Lalu kenapa aku, kamu, dia, dan mereka tak mau kembali tersenyum? Bukankah hidup ini tak cukup jenak bila hanya diisi dengan rangkaian kata 'galau' saja?

Kadang aku ingin tertawa saat melihat mereka yang menggantungkan hidupnya hanya untuk suatu hal yang simpel tapi disulitkan. Tapi ku rasa inilah yang namanya hidup, ada susah senang, ada mudah dan ada sulit. Bukan soal salah atau benar, dan bukan soal logika atau perasaan. Semuanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi diri dan lingkungan. Bagiku tetap tak ada yang mampu melawan takdir-Nya. Bukan dengan buktiku sendiri, masih banyak hal yang membuatku menyimpulkannya.

Kini yang bisa ku katakan hanyalah betapa indahnya hidup saat kau mampu menjalaninya dengan sepenuh hati. Nikmati manis pahitnya hidup, karena hidup adalah proses belajar. Belajar untuk lebih baik esok. Entah sampai kapan, mungkin sampai waktumu berhenti.