Awalnya sama sekali tak ada pikiran untuk
pergi ke pantai ini. Namun, karena aku dan temanku, Yani penasaran dengan
pantai ini, akhirnya kami pun memutuskan pergi ke sana dengan dadakan. Tak ada
persiapan sama sekali menuju pantai yang berada di perbatasan antara Malang dan
Blitar ini.
Kami berangkat sudah cukup malam saat itu,
ya Jumat malam kami langsung menuju Malang untuk beristirahat sejenak. Bukan
bermalam di penginapan, tapi dalam mobil yang terparkir di McD. Terlihat
seperti anak perantauan sepertinya. Hehehe
Jadwal untuk keesokan harinya adalah jam 5
pagi harus sudah berangkat dari kota menuju Karangkates. Waduk sekaligus tempat
wisata ini menjadi tujuan kami yang pertama untuk melihat matahari terbit,
hanya sekitar 30-45 menit saja ditempuh dari Malang kota. Indahnya bagai berada
di pantai, karena waduk yang luas disertai dengan bukit yang hijau dipadu
dengan sinar matahari yang kekuningan.
Sejenak menikmati dinginnya Karangkates
sambil berfoto-foto. Sebagai mahasiswa yang disibukkan dengan kuliah, mungkin
baru kali ini refreshing yang benar-benar nekat alias mbolang. :D
Perjalanan selanjutnya adalah tujuan utama
kami, yaitu Pantai Serang. Pantai ini jaraknya sekitar 45 km dari Kota Blitar
atau dari Kota Malang, dengan waktu tempuh sekitar 1-1,5 jam. Dengan jalanan
yang berliku dari Malang dan naik turun gunung, agaknya perlu berhati-hati.
Jalan masuk menuju Pantai Serang agak
sedikit membingungkan, karena tanda arahnya hanya bisa dilihat jika perjalanan
ditempuh dari Blitar. Tikungannya dari Malang adalah belok ke kiri setelah
pasar buah dan bertepatan dengan terminal kecil di dekat hutan jati. Jalan
masuknya kecil dan dikelilingi oleh pohon-pohon jati yang tinggi.
Dari jalanan masuk hingga menuju pantai,
masih banyak jalan yang rusak atau penuh bebatuan. Arahnya pun tidak bisa
diperkirakan, namun jika menanyakan pada warga sekitar, mereka pasti tahu.
Biasanya mereka akan memberikan pilihan mau ke Serang atau Jolosutro. Bedanya,
pada jalanan agak menanjak jika ke Serang belok ke kanan, sedangkan untuk
Jolosutro lurus.
Jalanan ke Pantai Serang ini sempit dan
masih banyak bebatuan hingga turunan yang tajam. Namun, keindahan alam sekitar
mampu menghapuskan segala lelah selama perjalanan.
Setelah melewati beberapa hektar area
sawah, kami menemukan tikungan kecil yang merupakan jalan utama menuju pantai.
Kata beberapa orang ibu-ibu yang kami tanyai, jalanannya sedikit becek karena
memang jalanan lempung. Tikungan itu ternyata juga merupakan turunan tajam,
jadi saat ada mobil lain yang mau keluar atau masuk harus bergantian.
Pantai Serang ini terdiri dari 3 bagian
pantai kecil. Salah satunya, yang terbesar biasanya digunakan untuk larung
hasil bumi di Blitar. Karena merupakan pantai pesisir selatan, ombak yang cukup
deras dan buihnya yang putih terlihat indah. Begitu juga keindahan pantai
karena dibatasi oleh bukit-bukit hijau disisi-sisinya.
Setelah cukup puas bermain air dan menikmati indahnya Pantai Serang, kami pun pulang dengan kepuasan yang membuncah. Keindahan pantai ini sungguh sepadan dengan perjalanan yang jauh kami tempuh dari Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar