Siapa yang tidak mengenal Agus Indra Kurniawan, putra
daerah yang karirnya melejit ketika bersama Petrokimia Putra dan sempat
merasakan nikmatnya juara Liga Indonesia pada musim 2001-2002. Setelah sempat
berpindah ke Persija selama tujuh tahun, pada 2011 lalu Jepang, panggilan
akrabnya, kembali membela tim tanah kelahirannya, Persegres Gresik United.
Namun, pada musim 2014 ia kembali merantau ke Bandung dan bergabung dengan
Pelita Bandung Raya (PBR). Hampir dua musim bersama PBR, Agus Indra akhirnya harus
menepi dari lapangan selama hampir 10 bulan akibat cedera lutut.
Turnamen Torabika
Soccer Championship (TSC) 2016
menjadi momen kembalinya Agus Indra di lapangan dan bergabung dengan tim
Persegres Gresik United. Sebagai putra daerah sekaligus pemain yang dianggap
sudah memiliki banyak pengalaman dalam dunia sepakbola, kehadirannya diharapkan
mampu mendongkrak semangat pemain-pemain lain agar berusaha semaksimal mungkin
demi prestasi tim.
Menurut Stefanus Bungaran dan Yusuf
Efendi, Agus Indra sering memberikan masukan dan motivasi bagi pemain lainnya.
“Sering diingatkan untuk saling menutupi ketika berada di lapangan,” kata
Stefanus yang juga bermain di lini tengah seperti Agus Indra. Arsyad
Yusgiantoro bersama dengan Madenta (Persegres GU U-21) pun mengatakan hal yang
sama, menurut mereka Agus Indra merupakan pemain yang cocok sebagai panutan.
Ghozali
Muharram dan Riyandi Ramadhana yang sempat berada satu tim semasa di PBR mengatakan
bahwa Agus Indra merupakan sosok pemain yang disegani. “Mas Agus Indra itu
punya kewibawaan tersendiri yang bisa bikin pemain respek,” ucap Riyandi. Begitu
pula dengan Sandi Firmansyah yang sebelumnya juga pernah sama-sama bermain di
Persegres GU pada musim 2012-2013, “Nggak perlu diragukan lagi. Kualitas.”
Wismoyo
mengatakan, “Mas Agus itu mentor, panutan, dan sahabat.” David Faristian
menambahkan bahwa Agus Indra selalu memberi contoh yang baik dan mampu
memotivasi seluruh pemain di saat
kondisi terpuruk sekalipun. Setali
tiga uang dengan Wismoyo dan David, Achmad Faris atau Alex mengungkapkan bahwa ia belajar banyak hal dari Agus Indra,
termasuk tentang tanggung jawab terhadap sesama pemain dan tim.
Tak salah jika pelatih kepala
Persegres GU menunjuk Agus Indra sebagai kapten. ”Agus sudah berpengalaman. Pernah
merasakan juara bersama Petrokimia Putra, bermain di klub besar seperti Persija
dan timnas,” kata Liestiadi. Ia juga menambahkan bahwa ada semangat tersendiri
dari Agus Indra sebagai putra daerah untuk membawa nama Persegres GU pada
prestasi yang lebih baik.
Bukan hanya di tim, Agus Indra juga
menjadi sosok yang dibanggakan oleh Ultrasmania. Ia dikenal sebagai pemain yang
ramah pada suporter. Ketua umum Ultrasmania, Muharom mengatakan, “Sebagai
kapten di tim kebanggaan Ultras Gresik, Mas Agus sangatlah cocok. Orangnya juga
sangat baik dan sopan, seakan tidak ada jarak dengan Ultras.”
Dikonfirmasi terpisah atas pendapat
rekan-rekannya, Agus Indra menganggap bahwa semua pemain memiliki peran yang
sama pentingnya di tim. Ia juga berharap agar Persegres GU dapat meraih prestasi
yang membanggakan. “Untuk teman-teman, mari sama-sama berjuang semaksimal
mungkin untuk mewujudkan harapan tersebut menjadi kenyataan,” tambahnya.
Performa yang ditunjukkan Agus
Indra dkk selama turnamen TSC ini, cukup membanggakan bila dilihat dari
kekompakan tim. Ibarat seperti kapal, Agus Indra adalah kaptennya dan pemain
lainnya adalah awak kapalnya. Kapten bekerja sama dengan awak kapal untuk memaksimalkan
kemampuan masing-masing agar dapat segera mencapai tujuan. Untuk selanjutnya
patut ditunggu performa manis dari Agus Indra dkk. Never give up, Capt!
Naskah ini diedit dan kemudian dipublikasin di Buletin Joko Samudro News milik Persegres Gresik United Edisi 7/Jumat, 12 Agustus 2016.